Dalam era globalisasi saat ini kita tahu bahwa perkembangan
teknologi informasi meroket dan sangat berpengaruh dalam segala bidang, tidak
terkecuali dalam perkembangan pembelajaran dan sains. Dengan
melihat melejitnya perkembangan teknologi masa kini menurut deret ukur
perubahannya adalah dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke
hari, dari hari ke jam dan sampai pada jam ke detik. Maka dari itulah teknologi
informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya.
Bayangkan saja, dahulu orang harus menempuh ruang dan waktu untuk mendiskusikan
suatu masalah dengan orang yang diperlukan. Tetapi sekarang, tanpa harus
bersusah payah seperti itu kita bisa menyelesaikan suatu permasalahan cukup
melalui media teknologi informasi seperti internet.
Misalnya
saja sekarang sebagian besar instansi-instansi pendidikan sudah banyak yang
menerapkan media pembelajaran “E-Learning (Electronic Learning)” yaitu suatu cara
baru dalam proses belajar mengajar, peserta ajar (leaner atau mahasiswa) tidak
perlu duduk manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari
seorang pengajar secara langsung. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal
target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus
dikeluarkan oleh sebuah program studi.
Secara
garis besar, teknologi
informasi memiliki peranan :
1) dapat menggantikan peran manusia, dalam hal ini dapat melakukan
otomasi terhadap tugas atau proses; 2) memperkuat peran manusia, yakni dengan
menyajikan informasi terhadap suatu tugas dan proses; 3)
berperan dalam
restrukturissi terhadap peran
manusia, dalam
melakukan perubahan-perubahan
terhadap kumpulan tugas
dan proses. Berdasarkan
pemahaman diatas, maka
kehadiran teknologi informasi telah memberikan kekuatan dan
merupakan potensi besar jikalau dimanfaatkan dengan baik. (Kadir,
2003)
Maka
dari itu teknologi informasi dimanfaatkan untuk membantu pengajaran dan
pembelajaran. Dalam pembelajaran fisika, kemampuan pemahaman konsep merupakan
syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan belajar fisika. Hanya dengan
penguasaan konsep fisika seluruh permasalahan fisika dapat dipecahkan, baik
permasalahan fisika yang ada
dalam kehidupan sehari-hari maupun
permasalahan fisika dalam
bentuk soal-soal fisika di
sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran fisika
bukanlah pelajaran hafalan tetapi lebih menuntut pemahaman konsep bahkan
aplikasi konsep tersebut.
Untuk memahamkan konsep tersebut tentu saja
diperlukan fasilitator bagi peserta didik yaitu guru/pendidik. Untuk membantu
belajar peserta didik, pendidik perlu pandai memilah dan memilih media yang
digunakan dalam pembelajaran. Terutama dalam mata pelajaran IPA pada umumnya
dan Fisika pada khususnya, peserta didik cenderung menunjukkan
ketidaktertarikannya. Dengan adanya media pengajaran dalam pembelajaran fisika,
diharapkan dapat mendorong peserta didik agar tertarik untuk mempelajari
fisika. Berawal dari rasa tertarik itulah, motivasi belajar peserta didik dapat
muncul. Sehingga peserta didik pun dapat lebih mudah memahami materi yang
diajarkan.
Komputer juga dapat
digunakan untuk menampilkan konsep-konsep fisika yang abstrak menjadi nyata
melalui visualisasi statis maupun dengan visualisasi dinamis (animasi). Melalui
animasi dapat dibuat suatu konsep yang lebih menarik sehingga menambah motivasi
untuk mempelajari fisika.
Di lapangan, sistem penyajian (materi)
melalui komputer dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti : hyperteks,
simulasi–demontrasi ataupun tutorial. Tiap-tiap sistem memiliki keistimewaan
masing–masing. Sangat menarik jika keunggulan masing–masing sistem tersebut
digabungkan ke dalam satu bentuk model yang dapat digunakan dalam pembelajaran
sehingga proses belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna.
Pengajaran fisika berbantuan komputer dapat
dibuat lebih menarik lagi dengan menggunakan program adobe flash, Microsoft
office excel, photoshop, corelDRAW yang kemudian dipadukan dalam program
powerpoint. Program-program ini yang dapat memberi kesan gambar tiga dimensi,
warna yang lebih tajam, animasi dan simulasi yang dipadukan dengan teks dan
suara. Sehingga gejala-gejala fisis dapat ditampilkan dengan lebih menarik dan
berkesan. Penggunaan komputer ini diharapkan dapat menjadi salah satu alat
untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar yang menarik, inovatif dan
merangsang serta menantang rasa ingin tahu siswa yang kemudian dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Contohnya adalah program komputer simulasi untuk
melakukan percobaan/eksperimen pada bidang studi sains dan teknologi.
Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan
percobaan. Selain dapat merekam hasil belajar (record keeping), memeriksa dan
memberikan skor hasil belajar secara otomatis, juga mampu memberikan preskripsi
atau saran siswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Dalam fisika ada
dua gejala yang dapat divisualisasikan, yaitu (1) yang berkaitan dengan gerak
seperti gejala gelombang, gerak elektron-elektron di dalam atom, gerak
molekul-molekul gas dalam wadah ketika dipanaskan, dan lain sebagainya; (2)
yang berkaitan dengan gerak seperti garis gaya listrik, pola interferensi,
difraksi, dan lain sebagainya (Soegeng: 1994).
Begitu juga dengan disediakan software-software
yang menunjang untuk pembelajaran fisika seperti:
a. Crocodile Physics
Software simulasi fisika yang sangat menarik.
Banyak sekali jenis simulasi pada software ini. Mulai dari mekanika, gelombang,
optik, sampai elektronika. Banyak contoh-contoh percobaan yang sangat
fundamental dalam konsep fisika.
b. Gravitat
Pada software ini, kita dapat melihat bagaimana
efek grafitasi pada sistem yang terdiri dari banyak partikel. Visualisasinya
memang bagus, tetapi butuh pengetahuan fisika tingkat lanjut untuk memahami
makna dari visualisasi tersebut.
c. Foil Sim
Foil Sim adalah salah satu applet java sederhana
dari Nasa. Foil Sim baik sekali untuk mempelajari fluida. Karena dari situ
dapat kita lihat bagaimana efek fluida pada sayap pesawat. Dan efek fluida pada
gerakan bola baseball.
d. Ideal Gas in 3D
Software ini berguna untuk mempelajari salah
satu bab di fisika yaitu tentang thermodinamika. Dengan
software ini, kita bisa memvisualisasikan gas dalam proses isochoric, isobaric,
dan isothermal.
e. Electric Field 2.01
Software ini berguna untuk mempelajari fisika
tentang listrik statik. Dengan software ini, kita bisa mengetahui bagaimana
bentuk garis-garis gaya dari sistem muatan. Selain itu Software ini dapat
mensimulasikan garis equipotensial dari sistem muatan.
f. Roller Coaster Simulator 6
Software sederhana untuk membuat roller coster
sendiri. Kita dapat membuat track sendiri dan melihat apakah kereta bisa tetap
berada pada track kita. Awalnya kereta naik sendiri pada ketinggian pertama
kemudian sisanya geraknya didapat dari energi potensial tersebut.
g. Phun
Phun adalah software untuk membuat simulasi 2D
fisika. Objek yang terdapat pada simulasi Phun yaitu balok, lingkaran, pegas,
dll. Kita bisa membentuk sistem fisika sendiri, kemudian kita jalankan dan bisa
kita lihat apa yang akan terjadi pada sistem tersebut. Software ini sangat
berguna bagi para guru dalam mengajarkan hukum-hukum fisika kepada siswa.
Itu hanya sebagian contoh software pembelajaran
fisika, masih banyak software-software lain yang bisa kita temukan dalam
pemanfaatan teknologi informasi.